Dia Sempurna




Saat itu di siang yang panasnya cetar membahana. Gue lagi enak-enaknya minum es campur yang gue pesen.. Emh tapi yang mesen sih temen gue sendiri, guenya sih diem-diem aja nungguin duduk nyantai hhaha. Tapi siang yang panasnya cetar membahana sekita hilang lalu berubah jadi sejuk, sesejuk ketika lu minum es campur ini di kutub utara tanpa baju.. Brrr..
“oh… Subhanallah..” ucapku dalam hati… Apa yang kulihat ini.. Seorang wanita yang begitu… Oh kata tak dapat mengungkapkan semua itu.. Oh subhanallah…
Wanita itu lalu mendekati dan bertanya. “de, maaf numpang tanya. Kalau rumahnya ibu tinah dimana ya?”
Gua masih bengong karena mengkhayalkannya.. “oh indahnya” ucapku dalam hati.
Temanku yang sedari tadi diam mengagetkanku.. “woy panjul, ditanya tuh lu malah diem aja”
“eh.. Hah.. Astagfirullah.. Eh maaf mba rumahnya bu tinah ya, itu yang temboknya warna ijo” sahutku
“oh itu ya. Makasih ya de”
“nah kalau yang tembok orange itu rumah saya mba” timbalku
“oops gua keceplosan. Bego bego. Dia nanya juga kagak.. Malu-maluin lu ju” sahutku dalam hati
“oh, iya nanti mba mampir deh ke rumahnya” timbal dia sambil ketawa kecil karena gua bicar ceplos.
Ia lalu berlalu menuju rumah bu tina.
“ple, ple… Malaikat ple malaikat” kataku pelan dengan mimik terkagum-kagum.
“eh panjul, lu baru liat cewek gitu aja udah mabuk kepayang and bahagia kaya orang abis ulang tahun”
“tapi yang ini beda ple, dia begitu anggun, manis, mempesona, dihijab pula.. Ooh subhanallah”
Sampai 30 menit gua nyerita keanggunan si mba itu, temen gua ngilang tanpa sepengetahuan gue.
6 bulan sejak pandangan pertama itu gue masih belum tau aja nama si mba nya, karena gue malu mungkin buat pdkt-an.
Sampai suatu sore saat gue pulang main basket, gue liat dia lagi nyiram tanaman.
“hmm.. Indahnya” gumam gue.
Lalu gue perlahan mencoba mendekati. Ia yang sedang bergeser kesana-kemari menyiram tanaman gak sengaja terjatuh nginjek kulit pisang.
Sebelum tubuhnya jatuh ke tanah. Tanganku sudah menompang bahunya.
Dan saat itu gue bisa menatap wajahnya yang indah. Lalu ia pun menatapku. Berdua kita memandang satu sama lain.
Jantungku berdegup lebih cepat, mataku tak berhenti menatapnya.
Kurasa inilah cinta



Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Larutan : Cap Kaki Tiga atau Cap Badak ????

MACAM-MACAM BENTUK SEDIAAN OBAT

Sistem Pencernaan